Kades Hoho,Tubuh Penuh Tato, Berawal dari Kenakalan Remaja, Kini Dipercaya Masyarakat

Sosok Kades Hoho,Tubuh Penuh Tato,Kini Dipercaya Masyarakat Menjadi Pemimpin Desa

polo-wijo.com-Orang bertato seringkali dihubung-hubungkan dengan segala sesuatu yang bersifat negatif, khususnya di masyarakat Indonesia.

Seperti aksi premanisme hingga tindakan kriminal.Bagaimanapun juga, hal itu bisa jadi hanya sekadar anggapan yang sudah ketinggalan zaman, bukan?

Sebab, nyatanya tak setiap orang bertato bisa dinilai punya kelakukan yang menyimpang ataupun tidak bermanfaat bagi masyakarat.

Buktinya, pria bernama Welas Yuni Nugroho kini menjabat sebagai seorang kepala desa yang memiliki tampilan gahar dengan adanya tato di sekujur tubuhnya.

Mengutip Kompas.com (grup TribunJatim.com), pria 36 tahun dengan sapaan akrab Hoho ini merupakan Kepala Desa Purwasaba, Kabupaten Banyumas, yang belakangan jadi sorotan warganet.

Sebabnya adalah karena fotonya yang menampilkan badan penuh tato beredar luas di dunia maya.Mengenai dirinya yang tengah viral di media sosial dan jadi perbincangan para netizen, Hoho pun mengaku terkejut.

Dalam wawancara dengan Kompas.com, Hoho tampak begitu terbuka untuk menceritakan kisahnya yang terbilang unik perihal tato, hingga kiprahnya sebagai pejabat publik.

Pria yang menjabat sebagai Kades sejak 2019 itu mengungkapkan, tato yang memenuhi 90 persen dari tubuhnya itu pertama kali dibuat saat ia duduk di bangku SMA.

“Hampir 90 persen (badannya) penuh tato.”

“Yang bersih hanya wajah, leher, sama telapak tangan dan kaki,” kata Hoho, seperti dikutip dari Kompas.com.

“Pertama dulu ditato di Bali.”

“Awalnya sedikit-sedikit, karena takut sama orangtua, sembunyi-sembunyi, tapi akhirnya ketahuan juga waktu habis mandi,” sambung Hoho.

Menurut Hoho, tato yang menutupi hampir seluruh tubuhnya merupakan bagian dari masa lalu.

“Kenakalan remaja biasalah, waktu SMA dikeluarin sampai 6 kali. Waktu kuliah juga ngawur,” kata pria lulusan Fakultas Hukum Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang ini.

Ketika maju sebagai kades, Hoho sempat tuai pro dan kontra.Penyebabnya apalagi kalau bukan penampilannya yang penuh tato.

Ia pun mengungkapkan jika hal tersebut menjadi senjata bagi para lawan politik untuk membuat isu buruk tentang dirinya.

“Pasti, lawan politik mau menjatuhkan, apalagi saya punya kekurangan, jadi omongan setiap hari, tapi saya enggak ambil pusing,” kata Hoho.

Tidak begitu peduli dengan omongan buruk orang lain, ia pun bertekad buat maju terus.Hal ini terbukti di saat pemilihan dirinya dipercaya masyarakat untuk memimpin Desa Purwasaba.

Terlepas dari tato di tubuhnya, Hoho selaku Kepala Desa selalu berupaya melakukan yang terbaik untuk melayani warganya.

Belum lama ini, ia menyumbangkan mobil pribadinya untuk operasional desa, selain juga berencana membeli mobil ambulans desa untuk melayani kebutuhan warga.

Menurut Hoho, dana tersebut berasal dari celengan pribadinya,”Enggak pakai APBDes, karena terbatas, paling setahun Rp1 miliar.”

“Untuk infrastruktur saja (APBDes) belum mencukupi, kurang banget,” kata Hoho.

Hoho sendiri berlatar belakang sebagai pengusaha.Ia pun diketahui cukup lama menjadi kontraktor dan pemilik usaha penyewaan alat berat.

“Kades-kades terdahulu sudah baik, tapi saya akan berusaha lebih baik lagi,” kata Hoho.(red/sus/pw-chanel)

Spread the love